Saat Menggunakan Exposure Mau Auto apa Manual ???
Bicara tentang fotografi sebenarnya saya banyak belajar di
dunia maya dan buku, buku pertama yang saya miliki adalah sebuah buku yang
berjudulkan “ FOTOGRAFI ITU MUDAH” ,
Karya Enche Tjin. Disitu tertuang dengan jelas apa yang kita butuhkan dan
pengertian-pengertian tentang kamera dan fotografi, sampai tips marketingnya
juga ada lho.
Untuk mengenai Exposure sendiri saya sangat senang membaca
kutipan dibuku itu,
“ Auto atau manual, Dari dulu saya gak pernah hobi foto. Selain karena
tidak memilik kamera saya juga tidak tahu harus memotret apa. Satu-satunya alat
foto yang saya miliki hanyalah kamera di handphone saja. Hanya tinggal pencet
dan digunakan untuk dokumentasi saja. Itupun jarang digunakan.
Setelah kenal dengan enche, untuk pertama kalinya saya memegang kamera
Nikon D700, alamak…. Berat banget. Saya piker, ngapain juga kamera berat-berat
gitu, wong tujuannya sama , dipake buat foto. Setelah itu, saya diperkenalkan
dengan kamera sakunya, Panasonic Lumix LX3. Nah, yang ini lebih mendingan,
kecil dan serbaguna. Hasilnya juga lumayan.
Masalahnya, saya senang dan nyaman dengan MODE AUTO. Dengan kecanggihan
teknologi sekarang ini, MODE AUTO sangat mempermudah proses pengambilan gambar
dan saya menyukai kemudahan ini. Kalau ada yang mudah buat apa cari yang susah.
Kemudian, enche mengadakan kursus dasar fotografi yang mengajarkan
tentang cara setting kamera secara manual. Saya bertanya-tanya sendiri, mengapa
orang-orang mau merepotkan dirinya untuk setting secara manual, jika sudah
tersedia mode auto. Saya sendiri saat itu juga tidak memiliki keinginan untuk
belajar setting secara manual.
Banyak yang mengganggap remeh MODE AUTO. Menurut saya, itu sangatlah
tidak masuk akal. Karena kalau emang MODE AUTO itu tidak berguna, mengapa
kamera dilengkapi mode tersebut ? yang penting hasilnya, asal tidak blur dan
sesuai dengan keinginan kita.
Ada yang mengganggap jika pakai MODE MANUAL sudah keren, padahal
hasilnya belum tentu se-bagus dan se-konsisten MODE AUTO. MODE AUTO akan tersa
sangat membantu dalam mengambil momen-momen candid, karena kalau masih mau
setting-setting exposure, momennya jadi terlewatkan. Kalau momennya kita atur
lagi, bukan candid namanya.
Lalu, karena ada kamera yang nganggur ditempat enche, canon 550D kit
18-55 mm, saya mencoba memakainya meskipun tetap menggunkan MODE AUTO. Saya
tidak peduli dengan perkataan orang lain yang berpendapat mode auto gak keren.
Lagian, emangnya bisa ketahuan kalau saya pakai auto ? kalau nanti ditanyain
data atau setting kameranya, difoto yang dihasilkan MODE AUTO pun ada datanya.
Selanjutnya, ada yang bilang karena seni. Masa mode auto tidak ada
seninya ? seni itu apa sih ? bisa bokeh-bokehkah ? kalau mau bokeh, kan bisa
pakai lensa fix yang bukaannya besar, terus mode auto, bokeh juga kan ? atau
mengambil objek dengan dekat dan bagian latarnya dibuat cukup jauh, mode auto
juga bisa bokeh.
Setelah beberapa hunting bersama, saya ditawarin enche untuk pakai MODE
SEMI AUTO ( Av ). Ya, ga ada salahnya mencoba. Shoot demi shoot saya lakukan,
ternyata asik juga mengubah-ngubah bukaan. Intinya, Cuma disuruh jaga bukaan
Antara f/5.6, f/6.7, f/8.0. coba-coba tiap shoot dengan ketiga bukaan itu.
Meskipun dari sekian puluh shot Cuma ada beberapa yang oke.
Dari latihan ini, ada sedikit pengertian yang saya dapatkan. Dalam MODE
AUTO atau SEMI AUTO, kamera itu selalu ditugaskan untuk mencari gambar yang
terang dan jelas. Dengan bukaan yang besar, kamera akan memberikan shutter
speed yang cepat. Sebaliknya, jika bukaan saya perkecil, kamera akan memberikan
shutter speed yang lambat. Alhasil, gambar saya tak jauh berbeda meski pakai
bukaan f/5.6 ataupun f/8.0.
Kemudian saya ingin mengambil foto yang nuansa gelap. Meski ada fitur
exposure compensation, gelap atau terangnya tidak seperti yang saya inginkan
dan cukup merepotkan karena perhitungan kamera tidak dapat saya prediksi. Kalau
momen yang saya ingin foto terjadi dalam waktu yang sangat singkat, maka tidak
ada satupun foto yang akan saya dapatkan jika harus mencoba-coba setiap range
dari exposure compensation. Beda posisi saja sudah akan memberikan setting yang
berbeda.
Karena kesulitan ini, saya jadi mengerti mengapa MODE MANUAL itu
menarik untuk dipelajari. Dengan mode manual, kita dapat menentukan setting
kamera. Mau gelap, mau terang, mau bokeh sampai tahap yang bagaimana pun,
terserah saya. Dan saya sangat menikmatinya. Namun, kalau sudah terdesak dan
butuh kecepatan tinggi untuk mengambil foto, AUTO MODE ON. “ lesan Liang.
Dari cerita ini sangat jelaskan sobat blogger, jadi jangan
pernah malas untuk belajar mencoba dan jangan malu atau merasa rendah diri
kalau menggenggam kamera didepan khalayak orang, timbulkan rasa percaya diri
yang tinggi.
Terima kasih buat istriku yang sudah mendukungku dalam fotografi
serta menghadiahkan buku-buku yang sangat bermanfaat. Semoga artikel menggunakan exposure Auto dan Manual ini bermanfaat bagi sobat.
Komentar
Posting Komentar